Rabu, 17 April 2013

ORDO ORTHOPTERA



JURNAL PRAKTIKUM
DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN SERANGGA ORDO ORTHOPTERA
(Valanga nigricornis)
OLEH
                                                        NAMA         :     NAZRI ADLANI
                                                        NIM             :     1209000309
                                                        P. STUDY    :     AGRIBISNIS
                                                        MEJA          :     9 (SEMBILAN)

 



LABORATORIUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2013


JURNAL PRAKTIKUM
DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN



PENGENALAN SERANGGA ORDO ORTHOPTERA
(Valanga nigricornis)

OLEH
                                                         NAMA         :     NAZRI ADLANI
                                                         NIM             :     1209000309
                                                        P. STUDY     :     AGRIBISNIS 
                                                        MEJA           :     9 (SEMBILAN)
Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
M e d a n

            ASISTEN                                                                               NILAI
    (  1. RINDA M. SAPUTRA )                                               (                           )
    (  2. AFIF FUDDIN              )
    (  3. GALI UTAMA              )
    (  4. M. EKO PRAMANA   )
    (  5. NANDA SATRIA        )

KOORDINATOR
( HJ. SYAMSAFITRI, S.P., M.P )

LABORATORIUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2013




PENGENALAN ORDO ORTHOPTERA
NAZRI ADLANI ( 0309 – 12) FP . UISU ( 2012 – 2013)
Abstrak
            Kata Orthoptera berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ortho (lurus) dan ptera (sayap. Serangga yang termasuk ordo ini jangkrik, orong orong, gangsir, kecoa, lipas, belalang kayu, belalang setan, belalang sembah, belalang belalang kerik dan belalang kelapa. Umumnya kaki serangga ini kuat dan panjang serta dapat digunakan untuk melompat jauh. Banyak jenis serangga yang masuk jenis ordo ini dapat membuat suara. Gejala yang disebabkan oleh serangga dapat menyebabkan daun menjadi robek atau bolong, daun tidak utuh, serangga menyerang dengan cara memakan dan mengunyah dengan jenis mulut bergerigi, daun  yang terserang oleh gigitan serangga ini menyebabkan daun tidak berpotosintesis dengan baik karena banyak daun yang habis di makan oleh serangga tersebut. Serangga merupakan penyebab kerusakan terbesar pada tanaman.

Kata Kunci : Ordo Orthoptera, Serangga, Gejala Serangan

Pendahuluan

Latar Belakang
Othoptera berarti bersayap lurus, serangga yang tergolong dalam ordo ini melipatkan sayapnya pada saat istirahat secara lurus di atas tubuhnya. Ukuran tubuh sedang sampai besar. Banyak diantaranya yang menjadi hama tanaman pertanian, ada pula yang bersifat sebagai predator (Rizal, 2010).
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya (Anonimus, 2012).
Hama merupakan binatang perusak tanaman budidaya yang berguna untuk kesejahteraan manusia. Tanaman yang mudah terserang hama adalah tanaman sayuran seperti tomat, kol, wortel, sawi dan masih banyak lagi jenis sayuran, beberapa jenis hama perusak adalah, ulat tritip, ulat titik tumbuh, aphis, ulat buah dan lain sebagainya yang jumlahnya ribuan. Binatang peliharaan juga dapat berperan sebagai hama penggangu tanaman, seperti kambing yang dibiarkan berkeliaran dan tidak dijaga dapat memakan tanaman budidaya yang tentu saja dapat mengakibakan kerugian bagi para petani, binatang liar yang hidup di hutan seperti monyet juga dapat menjadi hama, biasanya binatang ini menyrang tanaman budidaya karena sudah tidak mendapat makanan di hutan karena kurangnya jumlah pohon sebagai tempat mencari makan bagi binatang-binatang ini (Wahyu, 2011).
Tujuan Praktikum
1.    Untuk melihat bagian – bagian dari serangga dan gejala serangannya.
2.    Untuk mengenal bagian – bagian tubuh dari ordo Orthoptera.

TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Belalang Jagung (Valanga nigricornis) :
Kingdom    :      Animalia
Filum          :      Arthropoda
Kelas          :      Insecta
Ordo           :      Orthoptera
Famili         :      Acridoidea
Genus         :      Valanga
Spesies       :      Valanga Nigricornis
Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebutstridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan (wikipedia,2012).
Belalang merupakan serangga herbivora, serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan memiliki ovipositor pendek. Suara yang dihasilkan oleh beberapa spesies belalang biasanya dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen ( disebut stridulasi ). Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat, belalangn memiliki dua pasang kaki, sayap lurus (Wahyu, 2011).
Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen) (wikipedia,2010).
Belalang (Valanga nigricornis) yang tergolog dari ordo orthoptera biasa disebut dengan belalang kayu. Belalang kayu memiliki ciri-ciri antara lain memiliki antena pendek, organ pendengaran terletak pada ruas abdomen serta alat petelur yang pendek. Kebanyakan warnanya kelabu atau kecoklatan dan beberapa mempunyai warna cemerlang pada sayap belakang. Serangga ini termasuk pemakan tumbuhan dan sering kali merusak tanaman. Adapun alat mulutnya bertipe penggigit pengunyah (Sudarmono, 2002).
Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum (Rioardi, 2009).


BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
            Praktikum di adakan di laboratorium Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman yang berlokasi di Jalan Karya Bakti pada hari senin tanggal 04 bulan Maret 2013 pukul 16.00-18.00 WIB Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara.
Bahan dan Alat
a.  Bahan          : - Belalang Jagung (Valanga nigricornis)
b.  Alat             : - Killing botol
                          - Penjepit/pinset
                          - Alkohol/kloroform
                          - Buku Gambar A4
                          - Alat Tulis
Metode Praktikum
a.       Siapkanlah semua alat dan bahan untuk praktikum pengenalan ordo Orthoptera.
b.      Siapkan salah satu serangga, yaitu belalang jagung di atas meja untuk di teliti.
c.       Ambillah alat yaitu Killing botol yang berguna untuk mematikan serangga belalang tersebut.
d.      Masukkan belang jagung ke dalam killing botol yang sudah di beri cairan kloroform (CHCL3).
e.       Tutuplah killing botol agar cairan kloroform tidak menguap keluar.
f.       Tunggu beberapa saat hingga belalang jagung tersebut mati.
g.      Setelah serangga tersebut mati, ambillah dengan menggunakan penjepit/pinset dari dalam botol tersebut.
h.      Buatlah belalang tersebut menjadi tiga bagian, yaitu bagian kepala, bagian dada, dan bagian perut.
i.        Telitilah satu per satu bagian dari belalang tersebut.
j.        Catat dan gambar bagian bagian pada belalang tersebut pada buku gambar A4.
k.      Berilah nama nama pada bagian bagian belalang tersebut.


HASIL DAN PEMBAHASAN
a.    Hasil
b. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang didapat ada beberapa serangga yang Kami lakukan penelitian, serangga dari ordo orthoptera yang diantaranya sebagai berikut :
v  Belalang Jagung (Valanga nigricornis)

Ø Gejala serangan
 Gejala yang disebabkan oleh hama 
Ø Pengendalian.

                                               KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.    Praktikan dapat mengetahui bagian bagian tubuh serangga.
2.    Praktikan dapat mengetahui gejala akibat serangan serangga.
3.    Praktikan juga dapat mengetahui ciri ciri dan cara pengendalian serangga.
4.    Hama serangga bukan hanya merusak tanaman jati saja tetapi juga tanaman jagung dan tanaman lainnya.
5.    Belalang dapat menghasilkan telur sekitar 90 butir lelur dan bertelur pada awal musim panas.
B. Saran
Saran saya pada praktikum Dasar Dasar Perlindungan Tanaman ini yaitu diharapkan bagi seluruh praktikan yang tidak melengkapi alat dan bahan praktikum  agar melengkapi perlengkapannya agar tidak di marahi oleh asdos dan agar tidak di suruh pulang.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2013. Arthropoda. Diakses melalui http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/biologi/MO_78/bio111_19.htm pada tanggal 05 Maret 2013. Medan

Anonimus. 2013. Belalang Wikipedia. Diakses melalui http://id.wikipedia.org/wiki/belalang pada tanggal 05 Maret 2013. Medan .

Pracaya. 2008. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya : Jakarta.

Rioardi. 2009. Ordo-Ordo Serangga.  http://rioardi.wordpress.com/2009/01/21/ordo-ordo-serangga/ Diakses pada tanggal 15 Maret 2013. Medan

Rizal. 2010. Ordo Orthoptera. Diakses melalui http://arrizal-zero.blogspot.com/p/ordo-orthoptera.html pada tanggal 05 Maret 2013. Medan

Sudarmono. 2002. Pengenalan Serangga, Hama, Penyakit, dan Gulma Padi. Kanisius. Yogyakarta.

Wardani.Wahyu. 2013. Organisme Penganggu Tanaman. Diakses melalui http://laporan-wahyu-wardani.blogspot.com/ pada tanggal 05 Maret 2013. Medan

Wardani.Wahyu. 2013. Organisme Penganggu Tanaman. Diakses melalui http://laporan-wahyu-wardani.blogspot.com/ pada tanggal 05 Maret 2013. Medan